Sabtu, 16 Agustus 2014

Agustus..bulan penuh ujian...

Setelah abinya kemaren dirawat karena DB dan hipertensi, sekarang giliran Akhtar yang menginap di rumah sakit kena DB juga. Ya Allah, sungguh bergantian ujian sakit diberikan pada keluargaku.  Mungkin karena aku kurang bersyukur atas rejeki dan nikmat hidup yang telah diberikan oleh Nya, sehingga Alloh SWT memberi teguran lewat ujian ini. Maafkan aku  ya Rabb....aku terima dan ikhlas karena aku yakin Allah sayang pada kami.

Dari dulu aku paling enggak tega dan sedih kalau ada yang sakit, apalagi jika itu menimpa keluargaku. Dan yang paling membuatku selalu khawatir dan menangis  adalah ketika Akhtar sakit apalagi sampai dirawat.. Walaupun ditahan2 agar air mata tidak keluar, tetep saja menetes, apalagi kalo aku lg sendiri menunggu Akhtar yang terbaring lemah.  Ditambah suasana kamar rumah sakit yang selalu membuatku tambah takut akan kondisi dan penyakit Akhtar. Rasanya aku rela menggantikan posisi Akhtar, biarlah aku yang sakit. Jangan Kau timpakan kesalahanku pada anakku ya Allah...

Tapi aku sadar pasti Allah memberikan yang terbaik padaku dan keluargaku dan aku pasti bisa melewatinya. Berilah selalu kekuatan pada kami untuk menjalaninya. Hanya doa yang bisa kupanjatkan, mudah2an Akhtar segera disembuhkan, diangkat dan dijauhkan dari segala penyakit, san bisa sehat lagi seterusnya. Juga mudah2an ALlah selalu memberikan kesehatan untuk abi Benny.. dan semoga aku dan keluargaku selalu diberikan kesehatan, rejeki dan umur panjang untuk beribadah di jalanMu, aamiiiin..aamiiin ya robbal alamin.


Semangat sembuh aa sayang....

Kamis, 10 April 2014

Advan vandroid S5E

Sudah beberapa hari ini Akhtar menginginkan handphone baru, "Aa mau hp layar sentuh," katanya berulang-ulang. Padahal hp nokianya masih bisa dipakai dan kondisinya masih bagus. Mungkin karena jaman sekarang hp android lg booming jadi dia terpengaruh juga, hehe.

Makanya ketika suami membelikan saya hp baru karena memang bb saya sudah sering eror, sayapun enggak tega melihat Akhtar merajuk ingin dibelikan pula. Akhirnya saya membelikan Akhtar dengan perjanjian hp tersebut dibeli dengan uang tabungannya sendiri dan dia setuju.

Untuk Akhtar, kami memilih Advan vandroid S5E. Modelnya tidak terlalu besar dan tidak kecil juga.  Harganyapun enggak mahal-mahal amat, cukuplah buat anak SD seusia Akhtar.  Sudah pasti Akhtar senang karena akhirnya dia bisa mendapatkan sebuah handphone "layar sentuh" yang selama ini diidam-idamkannya :)), walaupun SPG yang melayani kami saat itu  menyebalkan karena pelayanannya mengecewakan.

Sampai di rumah ternyata ada maslah dengan  si Advan ini. Tiba-tiba mati dan ketika di cas, dia tidak bisa ngecas. Kami sempat bingung sampai akhirnya setelah batere dilepas dan dipasang kembali baru hpnya bisa nyala lagi. Besoknya kejadian seperti ini terulang lagi, sering tiba-tiba mati padahal batere masih penuh dan untuk kembali nyala harus selalu cabut dulu dan pasang lagi baterenya.

Setelah tiga hari akhirnya saya memutuskan untuk kembali lagi ke dukomsel, syukur bisa ganti barang karena masih baru dan garansi. Sampai di dukomsel ternyata saya harus menghubungi bagian service untuk dicek masalahnya. Setelah petugas mereset ulang hpnya, saya disuruh kembali membawa pulang dengan perjanjian kalau ternyata hpnya eror lagi disuruh balik lagi kesana. Saya pikir daripada saya bolak balik karena yakin pasti eror lagi, saya minta hpnya disimpan disana biar dilihat kondisinya lebih jauh, dan petugasnya setuju.

Keesokan harinya kami kembali ke dukomsel dan menghubungi lagi bagian service. Hasilnya ternyata hpnya memang bermasalah dan ganti barang. Petugas yang melayani kali ini sangat berpengalaman dan ramah, namanya Dewi. Alhamdulillah selesai, muadh-mudahan tidak ada lagi masalah lagi dengan hp yang ini.

Senin, 24 Februari 2014

Tiga hari di Palembang

Awal tahun ini saya dan Akhtar juga keluarga besar berkunjung ke Palembang. Pertama kali menginjakkan kaki di kota Palembang rasanya gak jauh beda dengan Bandung. Mungkin karena saat itu disana lagi musim hujan, jadi udaranya gak terasa panas seperti biasanya udara Palembang.  Perjalanan yang kami tempuhpun cuma menghabiskan waktu 50 menit dengan pesawat dari Jakarta,  jadi jaraknya terasa dekat.  Dari Sultan Badaruddin Airport, kami langsung menuju kediaman kakak di Sako Kenten. Lumayan jauh dari bandara karena sudah masuk wilayah kabupaten. Jalan di Palembang sangat lenggang dan lebar-lebar, kayaknya ini yang membedakan Palembang dengan Bandung dan kota-kota lainnya di Jawa Barat, selain empek-empek tentunya :)







Hari pertama di Palembang tidak kami lewatkan untuk jalan-jalan dan kuliner.  Tujuan yang pertama adalah mencari makan dulu. Kami menuju rumah makan Padang "Pagi Sore" yang direkomendasikan kakak. Dari luar bangunannya tampak sederhana, tapi di dalamnya lumayan luas dan nyaman, dan yang paling  penting makanannya enak bangeet, apalagi rendang dan ayam surundengnya....hmm maknyuuss. Dari semua restoran Padang yang pernah dicicipi, menurutku ini yang paling enak, top bgt!


Setelah perut kenyang, kami menuju Jembatan Ampera. Dari dulu.. kalo ke Palembang pengen difoto dekat jembatan ampera akhirnya kesampaian juga walaupun dari kejauhan karena saat itu anginnya gede banget dan Akhtar lagi sakit jadi gak bisa lama-lama berada disana. Sebelumnya kami juga sempat difoto di depan Benteng Kuto Besak. Tak lupa kami lewati malamnya dengan makan empek-empek dan kemplang.






Hari kedua diisi dengan putar-putar kota Palembang lagi. Tadinya kami berencana untuk pergi ke Pulau Kamaro tapi batal karena cuacanya jelek, angin gede dan air sungai musi lagi pasang, sementara kan kalau kesana harus menggunakan perahu. Serem ah kalau airnya lagi pasang.
Akhirnya hari dihabiskan dengan jalan-jalan dan makan-makan saja, hihi. Mumpung di Palembang puas-puasin makan empek-empek, kemplang, martabak HAR, model sampai pindang tulang, wuah enaknya...Tidak ketinggalan foto-foto di kantor gubernur Sumatera Selatan :).  Malamnya kami menginap di rumah kakak di Poligon, Musi dua.


Hari ketiga hari terakhir di Palembang, jalan pagi ke Kambang Iwak. Suasananya seperti car free day di Bandung, banyak yang jalan kaki sambil olah raga, naik sepeda, sana sini orang jualan , tempat makan. Cuma Kambang Iwak ini tempatnya bagus, danau di tengah-tengah kota. Kembalk dari Kambang Iwak kami packing karena siangnya harus pulang ke Bandung. Beli oleh-oleh? tentu donk gak ketinggalan :)


Selamat tinggal Palembang, semoga kami bisa kembali lagi kesana....

Minggu, 03 November 2013

Mengajarkan Anak Tentang Kebersihan Lewat 'Bandung Bebersih Yuk!'







Minggu pagi 27 Oktober 2013, aku dan anak tunggalku, Akhtar,  diajak suami untuk mengikuti acara Bandung Bebersih Yuk, yang diadakan oleh Outlive dan Batagornet. Sebelumnya aku tidak tahu banyak tentang acara ini, untuk apa, ngapain aja.., pokoknya ikutn ajakan suami  apalagi acaranya hari Minggu, “Sekalian jalan-jalan,” pikirku saat itu.
Dari rumah kami beangkat selepas subuh karena acara akan dimulai pukul 6 pagi sementara tempat tinggal kami cukup jauh dari lokasi. Sampai di Outlive setengah 6, masih kepagian kayaknya karena belum ada peserta lain yang datang dan kami peserta pertama yang mendaftar J. Disini kami mendapat kaos, sarung tangan dan kantong plastik besar untuk kegiatan bebersih nanti.

Tidak lama kemudian peserta lain mulai berdatangan. Cukup banyak juga yang ikut dari berbagai komunitas. Setelah peserta kumpul semua, kami menuju ke taman Ganesha. Disana kumpul kembali untuk menuju lokasi kegiatan di Car Free Day Dago. Peserta dibagi kelompok, 3-4 orang perkelompoknya. Karena kami bertiga, ya sudah pastilah sekelompok. Kegiatan bebersih dimulai dari sini. 


Kami mulai mungutin sampah-sampah yang berserakan sepanjang jalan Car Free Day. Sambil berjalan sambil mungutin sampah ternyata menyenangkan juga ya..apalagi aku bisa sambil mengajarkan  Akhtar tentang kebersihan yang salah satunya adalah jangan membuang sampah sembarangan. Dan yang mengejutkan, Akhtar sangat menikmati kegiatan ini. Dia semangat sekali mungutin sampah yang bececeran sepanjang jalan. Bahkan sampah yang ada di got pun dia mau mengambilnya. Semangatnya luar biasad an hebatnya enggak sedikitpun terlihat cape dan bosan.

Ketika kami mengajaknya untuk beristirahat di tempat makan CFD, dia menolaknya. Sekedar dudukpun dia enggak mau, bahkan sosis bakar menggiurkan favoritnya tidak ditolehnya sedikitpun.

“Aku enggak cape koq,” ujarnya sambil terus berjalan melanjutkan kegiatannya memungut sampah.

Ternyata mengajarkan tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekitar kepada anak tidak hanya dengan ajakan untuk tidak boleh membuang samppah sembarangan dan buanglah sampah pada tempatnya, tetapi lebih bagus lagi dengan ikut mengajaknya terjun langsung ke lapangan seperti ini.Sehingga dia akan lebih mengerti tentang arti pentingnya kebersihan lingkungan.

Kegiatan hari itu tidak saja membuat jalan sepanjang CFD terlihat lebih bersih dan nyaman dengan berkurangnya sampah yang berserakan di jalan  menjadikan Bandung sebagai kota yang bersih dan sehat demi terwujudnya Bandung Juara, tetapi juga membuat pengalaman mengasyikkan dan berharga bagi kami terutama untuk anakku

Kamis, 17 Oktober 2013

Bola-bola Mie

Akhtar suka banget makan mie instan, tapi saya membatasinya biar tidak terlalu sering. Dia boleh makan mie instan seminggu sekali dan jadwalnya tiap Sabtu. Kadang dia minta dibuatkan sebelum waktunya, tetapi saya selalu cari  penggantinya misalnya saya bikinin mie goreng yang tentu saja mie nya bukan mie instan tapi mie telor atau bihun goreng atau bisa juga kwetiaw goreng yang  menurut saya lebih bergizi karena bahan dasarnya dibuat dari tepung beras.

Seperti tadi pagi, Akhtar merengek minta mie (tentunya mie instan dong...), padahal jadwalnya masih dua hari lagi. Bingung, masakin apa yaa buat penggantinya? kalau dibuatin mie yang lain dia takut bosan. Pas kebetulan saya lihat iklan penyedap rasa di tv yang menyajikan makanan bola-bola mie, "Wah..bisa dicoba nih! Karena baru pertama kali bikin bola-bola mie, saya seperti biasa browsing dulu biar hasil dan rasanya gak mengecewakan, hehee.

Hasilnya....enaaaak dan alhamdulillah Akhtar suka :)

Bola-bola Mie

Bahan:
1. 1 bh wortel (potong dadu kecil)
2. 10 bh buncis (potong kecil-kecil)
3. 3 siung bawang merah (iris tipis)
4. 2 siung bawang putih (rajang halus)
5. Garam, gula pasir (secukupnya), penyedap rasa (kalau mau)
6. 2 butir telur (kocok lepas)
7. Tepung terigu secukupnya
8. Tepung roti sevukupnya
9. Margarin buat menumis
10.Mie instan 2 bungkus (saya menggantinya dengan mie telor)

Caranya:
1. Panaskan margarin, masukkan bawang merah, bawang putih,  tumis sampai harum, lalu masukkan potongan wortel dan buncis, tumis sampai matang.
2. Campur hasil tumisan dengan tepung terigu, garam gula, lalu tambahkan sedikit air, aduk hingga rata dan menegental.
3. Masukkan mie ke dalam campuran tadi dan aduk rata.
4. Bentuk bulat-bulat seperti bola.
5. Celupkan bola mie kedalam telur dan gulingkan kedalam tepung roti.
6. Goreng dalam minyak panas hingga kekuningan dengan api kecil, lalu tiriskan.

Dimakan hangat-hangat dengan saus sambal atau tomat, yummy!

Kamis, 15 Agustus 2013

Panen padi tengah malam

Sehari sebelum lebaran kemarin, semalaman terdengar bunyi-bunyi aneh yang asalnya dari belakang rumah. Terdengar jelas dari lantai atas rumah kami, seperti benda yang dipukul-pukulkan  ke tembok.  Suara yang kadang muncul kadang enggak masih terdengar sampai tengah malam. Karena saya orangnya sedikit penakut apalagi ini tengah malam dan diluar gelap banget, saya hanya berani ngintip di balik jendela kamar untuk memastikan bunyi apa itu. Saking gelapnya diluar tidak terlihat apa-apa  , maklum belakang rumah adalah masih pesawahan,  jadi saya gak bisa melihat jelas asal bunyi itu.

Makin malam makin jelas terdengar bunyinya, walaupun gak terus menerus. Muncul pikiran buruk jangan-jangan dibawah sana ada orang jahat atau yang lebih serem lagi hantu, iiiiiiyyy.....makin takut n penasaran jadinya. Sudah pukul 2 malam bunyi itu masih ada, akhirnya saya bangunin suami buat mastiin dan melihat keluar. Setelah dilihat keluar ternyata katanya  bunyi itu berasal dari orang yang sedang manen padi di sawah belakang rumah, hehe...bikin deg-degan aja...tp kq aneh ya panen dilakukan tengah malam dan malam lebaran pula....hadeuuh

Pagi harinya baru berani saya melihat keluar, ternyata benar ada seorang ibu yang sedang menampi padi, sementara di sebelah sana tidak jauh darinya ada seorang bapak yang mungkin suaminya sedang menumbuk padi.

Jumat, 28 Juni 2013

Karaoke time..

Kemarin malam kami bertiga karaokean di Inul Vizta yang baru buka di BTP (Bandung Timur Plaza) Ujung Berung Bandung. Baru pertama kali ini kami karaoke di Inul Vizta. Pengen sih dari dulu nyoba karaoke di Inul tapi belum kesampaian aja. Pas sekarang buka baru di Ujung Berung langsung deh kita tuju, mumpung lokasinya gak jauh-jauh amat dari rumah :)


Tempatnya nyaman gak terlalu ramai, mungkin karena plazanya masih sepi jadi belum banyak pengunjungnya. Suasana roomnya cozy, layar TV nya gede, koleksi lagunya lumayan up to date, keyboardnya juga enak gak permanen, bisa dipindah-pindah. Soal tarifnya standar sih 60rb perjam untuk room small yang kami pesan. Cuma bedanya disini ada biaya tambahan 25% untuk tax n service...yang menurut saya sih lumayan gede dibanding tempat karaoke lainnya yang pernah kami kunjungi. Jadi kalau dibandingkan sama tempat lain, yaa..saya lebih memilih Diva Karaoke-nya Rossa yang di jl. Sumatra no 1 atau Charlie Karaoke (Charlie ST-12) di BTM Kiara Condong, Tempatnya sama-sama nyaman dan makanannya juga enak. Ada satu kelebihan di Charlie, yaitu bisa bikin suara pas-pasan kayak saya terdengar sedikit lebih merdu (menurut saya lho..) :D